DIGITAL EXPERIENCE DAN CONTENT MARKETING, CHALENGE PEMASARAN DI TAHUN 2023

DIGITAL EXPERIENCE DAN CONTENT MARKETING, CHALENGE PEMASARAN DI TAHUN 2023

Oleh: Asep Anggi Buldani


Bagi seorang pelaku usaha dalam kondisi ketidakpastian sekarang ini sangat dituntut survive. Tidak sedikit pelaku usaha yang tidak mampu mempertahankan eksistensinya dalam masa ini karena tidak mampu untuk merespon berbagai perubahan yang terjadi. Sikap survive dalam kondisi ini indikatornya adalah pemahaman, kesadaran dan skill digital serta tentu saja mental.

Fenomena Era Digital yang berarti ruang global, telah membuka peluang dan kompetisi usaha tidak hanya pada sektor domestik melainkan lebih luas pada lingkup dunia. Ruang lingkup yang besar mengharuskan kita untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha agar mampu menjaga persaingan. Lingkup besar tentu melahirkan tantangan dan potensi pasar besar juga. Untuk itu semua pelaku usaha berusaha menciptakan inovasi baru dalam memanfaatkan digital sebagai metode pemasaran atau digital marketing sebagai transfer informasi kepada customers.  

Dalam hal ini penulis mencoba “melambungkan bola over” strategi praktis digital marketing yang dapat diterapkan oleh pelaku usaha yang berbasis online di tahun 2023. Antara lain digital experience dan content marketing yang sedang trending saat ini dan mungkin diprediksi akan terus berlanjut di tahun mendatang.

Secara ringkas digital experience (DX) dapat didefinisikan sebagai suatu metode untuk memahami kebutuhan costumer. Dalam proses memahami ini terjadi interaksi aktif baik secara B2B (business to business) maupun B2C (business to costumer). Di sini halnya perusahaan dapat menerima langsung berbagai macam feedback dari customer.

Metode DX menawarkan efektifitas pelayanan, terlebih customer yang sudah mulai mengubah perilaku perbelanjaan melalui metode-metode digital atau online. Teknis pelaksanaan metode DX dalam konsep digital marketing seperti misalnya dengan menerapkan Live Shopping yang interaktif, dan menyediakan one-stop shopping platform misalnya menggunakan website yang lengkap dengan informasi produk dan katalog untuk meningkatkan kepuasan customer.

Namun pada praktiknya, perlu diperhatikan bahwa dalam pelaksanaan metode DX untuk menjaga agar kualitasnya dapat betul-betul efektif diterapkan, dilansir dari glints.com terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas penerapan DX, diantaranya:

1.       Pahami costumer behavior

Sehingga perusahaan mampu memenuhi pelayanan sesaui dengan harapan atau memberikan solusi atas permasalahan secara tepat.

2.       Berdayakan tekhnologi self-service

Dewasa ini costumer lebih terbiasa mengelola berbagai hal secara mandiri dalam platform online, sehingga mereka lebih nyaman untuk menyampaikan segala aspirasi tanpa ada campur tangan perusahaan (management) melainkan oleh seorang account officer atau PIC costumer..

3.       Omnichannel customer interaction

Penggunaan system layanan terpadu secara interaktif dengan pemanfaatan berbagai data dan fasilitas bisnis untuk kepuasan costumer.

4.       Optimalkan desain aplikasi yang mobile friendly

Optimalisasi fasilitas handphone sebagai sarana bisnis hal ini dimungkinkan karena handphone sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

Berikut dituangkan dalam skema indikator digital experience:

Dilansir dari qualtrics.com terkait beberapa manfaat dalam penggunaan metode DX untuk bisnis:

1.       Mengungkapkan kekurangan dalam user experience terhadap fasilitas atau bagian service perusahaan;

2.       Meningkatkan akurasi kampanye marketing dan engagement pelanggan;

3.       Retensi pelanggan yang lebih tinggi;

4.       Mengurangi tingkat customer churn (kehilangan pelanggan);

5.       Nilai customer lifecycle (siklus berulang pelanggan) yang lebih tinggi

6.       Brand equity yang lebih besar.

Selain digital experience ada juga content marketing yang dipandang efektif untuk diterapkan dalam memasarkan produk melalui digital (digital marketing). Mari Kita mencoba telaah bersama.

Hakikatnya memasarkan produk adalah suatu proses terpadu tentang bagaimana pebisnis mampu mengambil simpati, ketertarikan dan kemudian bertransaksi serta berakhir kesan baik costumer terhadap produk yang ditawarkan. Kiranya pemaknaan ini sangat dinamis dalam pelaksanaannya, artinya tidak ada hukum baku dalam menawarkan suatu produk melainkan akan senantiasa berkembang sebagaimana perkembangan dan perubahan peradaban masyarakat itu sendiri.

Kini fenomena digitalisasi telah merambah ke dalam berbagai sektor, tidak terkecuali sektor bisnis dalam pemanfaatan metode digital untuk memasarkan produk kepada costumer. Diantara praktis digital marketing yang trending dan dipandang efektif adalah content marketing.

Dilansir dari Forbes.com, content marketing merupakan suatu strategi marketing dalam membuat dan menyebarkan konten yang berharga, relevan dan juga konsisten untuk menarik perhatian para audiens yang dituju. Terlebih Neilpatel.com menambahkan bahwa content marketing juga bertujuan untuk membangun relasi yang kuat dengan para audiens dalam jangka waktu lama. Dengan demikian secara sederhana content marketing dapat dimaknai sebagai konten tayangan yang disajikan secara relevan untuk menumbuhkan perasaan butuh dari audiens yang akhirnya memiliki kedekatan emosi dengan konten yang dibuat.

Dalam menjalankan bisnis, strategi marketing sangat menentukan untuk menumbuhkan minat costumer agar membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan. Glints.com menyebutkan ada empat tahap dalam siklus pembelian, yaitu:

1.       Awareness

Costumer mungkin sadar akan adanya produk yang kamu jual, tapi apakah mereka membutuhkan produkmu? Sehingga proses memasarkan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa costumer merasa butuh terhadap produk yang ditawarkan.

2.       Riset

Setelah audiens aware dengan produkmu dan tertarik untuk membelinya, mereka biasanya akan mencari tahu atau riset terlebih dahulu.

3.       Consideration (pertimbangan)

Setelah mereka riset produk, mereka akan berpikir lagi sebelum memutuskan untuk membeli produkmu.

4.       Pembelian

Di tahap terakhir ini audiens akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

Siklus pembelian di atas dapat dipolakan sebagai berikut:

Berbagai cara dilakukan untuk bisa lebih dekat dengan customer dan mengambil perhatian atau minat serta kepercayaan atas suatu produk bisnis dengan harapan terjadi transaksi atas suato produk, tentunya brand atau pebisnis harus menggunakan teknik promosi yang menarik dan tidak terkesan ambisius. Teknik promosi menggunakan content marketing yang bersifat soft-selling lebih tepat untuk diterapkan. Baik itu konten produksi sendiri, maupun konten kolaborasi dengan influencer. Konten yang ringan dengan copywriting yang ringkas atau jenaka sangat tepat diterapkan melalui metode ini. Mengingat attention span pengguna internet yang semakin singkat, video pendek yang menarik perhatian juga dapat meningkatkan keingintahuan audiens pada brand atau produk yang ditawarkan.

Demikian ulasan ringkas berkaitan dengan digital experience dan content marketing ini, semoga bermanfaat banyak. Terima kasih.





Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "DIGITAL EXPERIENCE DAN CONTENT MARKETING, CHALENGE PEMASARAN DI TAHUN 2023"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel